Selasa, 04 Mei 2010

SMS Ustadz Yusuf Mansur From Mekkah

sms I:

(+) Pak Kyai,Kami dari Pesantren NH di Kr, di pinggir sungai c.
Jika berkenan kami kirim No.Rekening.

sms II:

(+) Assalaamu'alaikum..Pak Kyai.
Sy minta bantuan beli beras buat makan santri,16org yg tdk mampu ditanggung oleh Pesantren.DEMI ALLOH Pagi ini santri tdk puny beras,Pak Kyai

(-) Ustadz G, dulu juga saya begitu. Mau jajal sesuatu yg lbh dahsyat ketimbang sms pagi ini dan bantuan saya? Rapatkan barisan santri. Dlm keadaan lapar, tegakkan shalat sunnah 2 rakaat. Khusus minta makanan. Kemudian setelahnya baca yaasiin dan waaqi'ah. Gemuruhkan juga langit dg yaa fattaahu yaa rozzaaqu. 111x. Dan tutup rapat2 dari meminta kepada manusia meskipun namanya ikhtiar. InsyaAllah tidak ada pembelajaran tauhid yg hebat kecuali skrng. Jajal lagi ya. Situasinya lagi pas buat belajar keyakinan. InsyaAllah saya bersedia diskusi lagi, trutama ttg sms yg sifatnya menawarkan amal, bukan minta. Sbb perbedaannya tipis. Salah2 malahan tauhidnya jelek. Jajal dulu ya. Andai ketemu makanan malam pun, ga apa2. Silahkan dulu ya. Makin sering berlapar2, makin ketemu Allah. Nanti Allah naikkan derajatnya ustadz dan santri serta pesantren. Saya doakan dari depan Ka'bah. Salam, Yusuf Mansur. (Kepada jamaah, silahkan saya dari sisi apapun jamaah mau menilai. Saya ridho. Saya yakin, jika beliau dan santri2nya meneguhkan hati, maka kemuliaan tauhid akan didapat. Subhaanallaah, laa 'ilmaa lanaa illaa maa 'allamtanaa innaka antal 'aliimul hakiim. InsyaAllah tidak sedikit yg tidak terima. Mdh2an Allah memberikan taufiq dan hidayah-Nya



Pernah ada yg dtg minta nasihat, entah mengapa saya malah omelin beliau. Alhamdulillah, beliau malah sujud di masjid terdekat dg pondok, lalu mengadu. Mengadu bhw udah dtg ke Yusuf Mansur, malah diomelin. Dia cerita 2th berikutnya bhw saat itu dia mengadu pada Allah. Kurang lebih, "Hanya pada-Mu saja ya Allah aku mengadu. Hanya Engkau yg tdk mengusir saya, yg tdk menyakiti saya. Yusuf Mansur malah nyakitin saya". He he, insyaAllah saya pun pernah ketemu guru yg modelnya kayak saya begini. Malah lbh double jutek dan kaco. Tapi akhirnya saya dan beliau malah ketemu Allah. Dan ini lbh mahal ketimbang bantuan yg dia kejar u/ saya memberi. Saat itu, jika guru saya tidak marahin, tidak ngomel, tidak memaki, bahkan di hadapan orang, mungkin saya malah msh terus menerus bergantung sama manusia dan ikhtiar. Silahkan seimbangkan antara bantuan dan kearifan. Dan silahkan terus pelajari. Sekian episode pernah saya bahas di TPI. Saya coba cari arsipnya, dan saya upload setelahnya saya cari. Ga janji. Tapi insyaAllah. Saya doakan semuanya dari Mekkah sini. Salam).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar