Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Tidak akan membuat aku senang jika aku mempunyai emas sebesar gunung Uhud, bahkan ditambah lagi (gunung) kedua dan ketiga, kecuali satu dinar milikku yang aku sisakan untuk membayar utang tanggunganku. (Shahih Muslim No.1653)
Rasulullah Saw mengecam dengan begitu kerasnya bagi orang-orang Muslim yang memiliki harta yang berlimpah ruah, namun enggan membayar zakatnya untuk membantu saudara-saudaranya yang berada dalam lilitan kesulitan. Mereka menumpuk harta hanya untuk kesenangan pribadinya. Tetapi melalaikan perintah Allah dan Rasul-Nya.

Dalam hadits di atas betapa sangat jelas sabda Rasulullah Saw yang menyatakan bahwa orang-orang yang memiliki harta yang banyak, namun enggan untuk membayar zakat adlah orang-orang yang sangat merugi. Rasulullah Saw menggambarkan dengan sebuah ilustrasi nanti di hari kiamat, orang-orang yang memiliki unta, sapi, kambing yang tidak membayar zakatnya, hewan-hewan tersebut akan datang dengan keadaan yang lebih besar dan gemuk dari waktu di dunia. Kemudian hewan-hewan itu akan menanduki pemiliknya yang enggan membayar zakat dan menginjak-injak dengan telapak kakinya. Kejadian itu akan terus-menerus terjadi, karena setiap yang satu selesai akan datang yang lainnya lagi.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ia mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Tidak seorang pun yang memiliki emas dan perak yang tidak membayar zakatnya, kecuali nanti di hari kiamat, akan dipanaskan sebuah lembaran besi di api neraka lalu disetrikakan ke badan, dahi dan punggungnya. Bila sudah dingin, akan dipanaskan kembali secara terus menerus di hari yang panas terik yang lamanya sama seperti 50 ribu tahun, sampai selesai diputuskan nasib semua manusia, di saat itu masing-masing dapat melihat nasibnya apakah ke surga atau ke neraka." (H.R. Muslim).
Demikianlah keadaan orang-orang yang enggan membayar zakat. Karena syariah zakat memang sangat kental dengan dimensi sosial, yang ternyata saat ini zakat sangat dibutuhkan oleh kaum yang tidak mampu, karena himpitan ekonomi yang terjadi saat ini. Wallaahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar