Jumat, 23 April 2010

Sibuk Tetap Semangat Menghafal Al Qur'an

Ustadz,Bagaimana metode belajar dan menghafal al-Qur'an sendiri tanpa guru, bila saya ada waktu luang di kantor Lokasi saya di daerah Meruya , dimana lokasi terdekat untuk belajar?

Jawaban

Alhamdulillah, washshslatu wassalamu 'ala Rasulillah wa ba'du.

Bapak Ilham yang dirahmati Allah, belajar dan menghafal Al-Qur'an adalah pekerjaan yang sangat mudah. karena memang ada jaminan dari Allah SWT akan hal itu. kita bisa lihat dalam Al-Qur'an surat Al-Qamar, surat ke 54 ayat 17, 22, 32 dan 40.

"Sungguh telah kami mudahkan Al-Qur'an itu untuk diingat, maka apakah ada orang yang mengambil pelajaran?".

Ayat ini berulangan sampai empat kali, ini adalah sebagai penegasan dari Allah SWT bahwa Al-Qur'an mudah dipelajari, difahami, dihafal bahkan Al-Qur'an mudah diamalkan.

Di zaman modern ini banyak cara untuk bisa mempelajari Al-Qur'an,baik melalui CD, kaset dan lain sebagainya. Dengan demikian tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak belajar AlQur'an. jadi bapak bisa mendengarkan kemudian mengikuti bacaan dari kaset atau CD tersebut. Bapak juga harus pandai-pandai memanfaatkan waktu luang dengan mendegarkan salah satu tilawah seorang syaikh terkenal. Saat berangkat juga bisa dimanfaatkan untuk mendengarkan tilawah tersebut. Lakukan itu secara berulang-ulang, insya Allah, sedikit demi sedikit bapak akan mampu, namun usaha ini barang tentu hasilnya sangat berbeda dengan orang yang belajar dengan bimbingan seorang guru.

Maka yang harus kita fahami bersama, bahwa belajar Al-Qur’an yang benar adalah harus dengan guru yang mengajari dan membimbingnya. karena dengan demikian dia dapat memperbaikinya bilamana sang murid keliru dalam membaca dan melafazhkan ayat-ayat Al-Qur’an. Karena dengan talaqqi dan musyafaha (menerima pelajaran dengan berhadapan langsung) kepada guru inilah cara yang paling benar. Sebagaimana para Ahlul Qur’an bertalaqqi langsung kepada gurunya, gurungya bertalaqqi kepada gurunya lagi sampai kepada para qari’ dari kalangan Tabi’in, kemudian mereka bertalaqqi kepada qari’ dari kalangan Shahabat RA, kemudian mereka bertalaqqi langsung kepada Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bertalaqqi kepada Malaikat Jibril dan malaikat jibril menerima Al-Qur’an dari Allah SWT.

Bila tidak mengganggu konsentrasi bapak dalam bekerja di kantor, bisa saja bapak memanfaatkan sarana teknologi yang ada yang saya sebutkan tadi di atas. Tapi ini semua hanyalah sebagai sarana penunjang bapak dalam belajar Al-Qur'an. Sekali lagi bahwa belajar Al-Qur'an pada hakikatnya harus dengan guru, dan tidak boleh tidak.



Sedikit saran dari saya agar bapak mengumpulkan teman-teman sekantor untuk sama-sama berkomitmen dalam mengahafal Al-Qur'an, kemudian memanggil seorang guru yang bisa datang ke kantor untuk mengajarkan cara membaca dan menghafalkan Al-Qur'an walaupun hanya satu pekan sekali. ini akan lebih baik dari pada belajar Al-Qur'an sama sekali tidak dengan bimbingan guru. kalau ini bisa berlangsung secara kontiniu, insya Allah maka bapak bisa melihat hasilnya sendiri nanti.

Kalau seseorang sudah memiliki niat yang kuat untuk menghafal Al-Quran, maka tidak ada yang dapat menghalanginya untuk terus menghafal. Dan salah satu cara untuk menghafal Al-Quran adalah memulainya dengan yang lebih mudah untuk dihafal, dan tentunya surat-surat pendek itu lebih mudah untuk dihafal, mengapa demikian? selain memang ayat-ayatnya pendek-pendek, dia juga sering dibaca oleh para imam shalat-terutama bagi para imam yang tidak memiliki banyak hafalan- sehingga surat-surat pendek ini akan lebih mudah dihafal.

Cara menghafal surat-surat pendek

Ada banyak cara menghafal surat-surat pendek, diantaranya :
1. Perbanyak mendengar sebelum memulai menghafal, bisa dengan kaset murattal atau mendengarnya dengan khusyu' dari para imam shalat yang kebanyakan dari mereka sering membaca surat-surat pendek dalam shalat maghrib, isya dan subuh. atau yang lebih sering lagi pada saat shalat tarawih di bulan ramadhan, dimana kebanyak imam membaca surat-surat pendek.

2. Perbanyak membaca surat-surat pendek tersebut sehingga ketika kita mulai menghafalnya maka lidah kita sudah akrab dengan ayat-ayat yang akan kita hafal. kemudian setelah kita yakin benar bahwa surat-surat tersebut sudah kita hafal, baru kemudian pindah ke surat berikutnya.

3. Jangan lupa untuk membacanya di hadapan seorang teman yang bacaan atau hafalan Al-Qurannya lebih baik dari kita atau seorang guru tahfizh Al-Quran untuk menyimak hafalan kita, ini harus kita lakukan untuk menghindari salah baca dan salah menghafal.

4. Lakukan pengulangan (muraja'ah) secara teratur, terutama kita baca dalam shalat lima waktu atau dalam shalat sunnah.

5. Usahakan membaca hafalan sesuai dengan urutan yang tercantum di dalam Al-Quran, misalnya kita membaca surat Al-Qari'ah, At-Takatsur kemudian surat Al-'Ashr terus sampai surat An-Nas. sehingga kita mampu mengurutkan hafalan kita sesuai urutan yang ada dalam Al-Quran.

Demikian, mudah-mudahan setelah kita mampu menghafal surat-surat pendek tersebut, membuat kita tertarik untuk menghafal surat-surat panjang sehingga kita dapat merasakan nikmatnya menghafal Al-Quran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar