Jumat, 23 April 2010

Pertaubatan Di perjalanan Hidup Saya

Apabila ternyata kita-kita ini termasuk orang yang rajin mengumpulkan poin keburukan, alias senang melakukan maksiat, keburukan dan dosa, maka ya banyak-banyak bersyukur saja kepada Allah. Kenapa mesti banyak bersyukur?

Ya, sebab dipanjangkannya umur kita saja , sudah merupakan karunia dari Allah. Dengan itu, kita bisa memperbaharui iman kita, bisa bertaubat, bisa kemudian mengejar ketertinggalan kita. Dan karunia bisa bertaubat sendiri adalah satu karunia yang masya Allah, mahal sekali. Teramat mahal malah. Banyak orang yang tiada sempat bertaubat, tapi kita diberi-Nya kesempatan bertaubat. Dan tiada yang bertaubat kecuali itu adalah untuk kebaikannya sendiri.

“… Wa man tazakkaa fainnamaa yatazakkaa linafsihi. Wa ilallaahil mashiir, Dan barangsiapa yang menyucikan diri, sesungguhnya ia menyucikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah lah tempat kembali”. (Qs. Faathir: 18).

“Fa-almahaa fujuuraha wataqwaahaa. Qad aflaha man zakkaahaa wa qad khaaba man dassaahaa, Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan. Sungguh beruntung orang yang membersihkannya dan sungguh merugi orang mengotorinya”. (Qs. asy Syams: 8-10).

Hendaknya kita meng-enolkan dulu semua perbuatan buruk kita dengan bertaubat. Menghentikan perbuatan buruk, judi misalnya, tidak serta merta dianggap bertaubat. Perlu ada pernyataan lisan dari kita. Pernyataan memohon ampun. Pernyataan permohonan maaf. Kita minta ampun sama Allah, minta maaf pada-Nya atas semua kesalahan-kesalahan kita

Cara yang paling efektif di awal adalah shalat taubat. Shalatnya cukup 2 rakaat saja dengan bacaan bebas di setiap rakaatnya. Tapi, persiapkan diri yang betul, dengan benar-benar mendidik diri sebelum shalat, bahwa sebentar lagi kita akan menegakkan shalat dengan membawa dosa-dosa yang mau kita mintakan ampun kepada Allah. Allah sudah berjanji akan mengampuni kita bila kita mau datang kepada-Nya, bahkan Allah akan memberikan ampunan-Nya lebih banyak ketimbang dosa yang kita bawa kepada-Nya. Habis itu perbanyak shalat-shalat taubat di setiap kesempatan

Di awal-awal saya dulu meniti jalan pertaubatan, malah saya usahakan di setiap shalat fardhu, saya menegakkan shalat taubat plus shalat hajat. Shalat taubat untuk masa lalu saya, shalat hajat untuk masa depan saya. Bahkan sekarang-sekarang ini, saya mulai galakkan lagi. Selain tentu saja sehat, sebab ada gerakan-gerakan shalat yang menyehatkan fisik, menegakkan shalat sunnah taubat dan hajat juga menjadi satu keberkahan tersendiri adanya.



Begitu banyak fadhilah untuk masa lalu dan masa depan kita. Kemudian setelah itu, kejar semua ketertinggalan kita dengan banyak-banyak istighfar, dan menghidupkan sunnah-sunnah semaksimal-maksimalnya kemampuan kita. Bukan seadanya loh ya.

Semaksimalnya. Yang disebut ibadah sunnah itu; qabliyah ba’diyah, dhuha, tahajjud, witr, baca al Qur’an, shalat berjamaah, sedekah, dan menahan diri dari perbuatan-perbuatan buruk yang baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar